Mudah Ini Cara Menentukan KLU NPWP
Yuk, Kenali KLU di NPWP dan Cara Menentukannya!
Pernah mengisi formulir pajak dan bingung dengan kolom KLU? Tenang, kamu nggak sendirian! KLU, alias Klasifikasi Lapangan Usaha, memang terdengar asing bagi sebagian orang. Tapi, jangan khawatir, memahami cara menentukan KLU NPWP itu gampang kok. Yuk, kita kupas tuntas tentang KLU di NPWP biar urusan pajakmu makin lancar jaya!
Apa Sih KLU Itu?
KLU adalah kode unik berjumlah lima digit yang mengelompokkan jenis usahamu. Ibarat katalog perpustakaan, KLU ini berfungsi mengkategorikan bisnismu sesuai bidang yang digeluti. Misalnya, kalau kamu punya usaha katering, KLUnya kemungkinan besar berada di kategori “Jasa Penyediaan Makanan dan Minuman”. Keren, kan?
Mencari KLU di NPWP, Gampang Banget!
Nah, sekarang pertanyaannya, di mana kita bisa menemukan KLU di NPWP? Biasanya, KLU tertera di beberapa dokumen penting terkait pajak, seperti:
- Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
- Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP)
- Formulir SPT Tahunan
Kalau kamu nggak nemuin dokumen-dokumen itu, jangan panik! Kamu bisa langsung cek ke kantor pajak terdekat atau memanfaatkan layanan online Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Baca Juga
Jasa Pengurusan NPWP Perusahaan
Menentukan KLU yang Tepat, Kok Bisa?
Kalau kamu baru mau memulai usaha, kamu perlu menentukan KLU NPWP yang sesuai dengan bisnismu. Gampang kok! Perhatikan jenis usaha yang kamu jalankan, lalu cari referensi KLU yang sesuai di situs web DJP. Misalnya, kamu berencana buka usaha laundry kiloan. Coba deh cari referensi KLU di kategori “Jasa Lainnya”.
Tapi, gimana kalau kamu punya usaha yang mencakup beberapa bidang? Tenang, kamu bisa memilih KLU berdasarkan pendapatan terbesar dari bisnismu. Misalnya, kamu punya usaha percetakan dan juga desain grafis. Kalau pendapatan percetakan lebih besar, maka KLU yang kamu pilih sebaiknya berada di kategori “Industri Percetakan”.
Daftar Singkat KLU untuk Membantumu
Bingung memilih KLU yang tepat? Nih, kita kasih sedikit bocoran KLU yang umum digunakan:
- Kategori A: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (contoh: KLU 0111 Budidaya Tanaman Padi Sawah) – Subsektor dalam kategori ini meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan budi daya perikanan. Jadi, kalau kamu punya sawah atau kolam ikan, KLU di kategori inilah yang kamu cari.
- Kategori B: Pertambangan dan Penggalian (contoh: KLU 0621 Penambangan Minyak Mentah) – Kategori ini khusus untuk para pebisnis yang bergerak di bidang ekstraksi sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam, batubara, pasir, dan mineral lainnya.
- Kategori C: Industri Pengolahan (contoh: KLU 1070 Industri Roti) – Nah, Kategori C ini mencangkup berbagai macam kegiatan manufaktur dan pengolahan barang, mulai dari makanan dan minuman, tekstil, perabotan rumah tangga, hingga otomotif.
- Kategori D – F: Selanjutnya (contoh: KLU 3511 Distribusi Listrik) – Selain kategori yang sudah disebutkan, masih banyak KLU yang bisa kamu pilih sesuai bidang usahamu. Kategori D mencakup penyediaan listrik, air, dan pengelolaan sampah. Kategori E untuk konstruksi bangunan. Kategori F berkaitan dengan perdagangan, reparasi kendaraan, dan hotel serta restoran.
Kategori lainnya seperti jasa informasi dan komunikasi (misalnya developer aplikasi), jasa keuangan (bank dan asuransi), jasa real estate (sewa properti), dan jasa profesional (konsultan) termasuk dalam kategori H hingga M. Untuk bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial, kamu bisa mencari KLU di kategori P dan Q.
Kalau kamu masih bingung atau unsure dengan KLU yang tepat untuk bisnismu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan petugas pajak atau konsultan pajak profesional. Mereka dengan senang hati akan membantumu menemukan KLU yang sesuai.
Dengan sedikit ketelitian dalam memilih KLU, kamu bisa memastikan laporan pajakmu akurat dan terhindar dari masalah di kemudian hari. Yuk, semangat ngurus pajak!